Pinjaman Cepat Tanpa Agunan

bisnis online

Sabtu, 19 Maret 2016

Prospek Perusahaan Pembiayaan Pasca Penurunan BI Rate

http://keuangan.kontan.co.id/news/ada-dua-multifinance-baru-tahun-ini
Multifinance-Indo-Efektif Bulan Maret 2016, pemerintah melalui Bank Indonesia telah menurunkan BI rate menjadi 6,75%. Penurunan BI rate ini diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung dua hari dan telah berakhir kemarin (17/3).

Salah satu alasan utama penurunan BI Rate adalah laju inflasi yang cenderung terkendali serta telah redanya tekanan pasar keuangan global. Penurunan BI Rate ini ditanggapi positif oleh pelaku usaha keuangan, tidak terkecuali perusahaan pembiayaan.

Namun langkah pemerintah ini, baru akan dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha pembiayaan sekitar 3-6 bulan ke depan. Hal ini karena perbankan sebagai sumber utama pendanaaan, terlanjur memberikan bunga deposito dengan rate lama kepada nasabah, yang kebanyakan akan berakhir jatuh temponya antara 3-6 bulan lagi.

Gubernur BI Agus D.W Martowardojo, seperti dikutip situs berita online kontan.co.id, menyatakan, perbankan butuh satu bulan hingga tiga bulan ke depan untuk menggunting bunga kredit. Ini karena bank harus terlebih dahulu menurunkan biaya dana (cost of fund). Salah satunya biaya bunga deposito.

Meski BI rate telah turun, perusahaan pembiayaan tidak menetapkan target yang tinggi di tahun 2016 ini, karena kondisi makro ekonomi yang belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Tahun lalu penjualan sepeda motor hanya mencapai 6,5 juta unit, turun 18 % dari penjualan tahun sebelumnya. Nasib yang sama dialami Mobil, penjualannya juga mengalami penurunan 18,6%, atau hanya terjual 1.031.291 unit. Tahun sebelumnya penjualan mobil mencapai angka 1,2 juta unit.

Kondisi penjualan yang menurun tidak menjadi satu-satunya persoalan yang dihadapi oleh perusahaan pembiayaan. Menekan kredit macet atau Non Performance Finance ( NPF) menjadi salah satu agenda penting lainnya. Pemegang otoritas (OJK), melalui Surat edaran OJK Nomor 1/SEOJK,05/2016 tentang tingkat kesehatan keuangan multifinance menetapkan target maksimal NPF perusahaan pembiayaan ada di angka 5%. Sesuai data kinerja tahun lalu, masih banyak perusahaan pembiayaan yang harus berjuang untuk memperbaiki kualitas portofolionya.

Langkah efisiensi operasional menjadi strategi andalan bagi mayoritas perusahaan pembiayaan untuk dapat memperbaiki kinerjanya di tahun ini. Selain strategi tersebut, menjaga pertumbuhan yang seimbang menjadi kunci sukses utama untuk keluar dari tekanan ekonomi yang menantang di tahun 2016 ini. (JS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar